Lagu Cinta Melulu

Setiap kita jalan, entah di mall, di sekolah, di kampus, pasti ada aja kita nemu'in pasangan yang saling berpegangan tangan bahkan berpelukan. Kata sakti yang mengikat orang-orang tersebut biasa kita sebut cinta. Banyak orang yang mendefinisikan cinta itu seperti apa. Yang jelas banyak kalimat dan banyak kata yang dapat dirangkai untuk sebuah tema cinta. Gue pernah baca tentang apa arti cinta di sebuah ebook dan salah satu kutipannya gini. 

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab,
Mereka yang bermain dengannya menyebutnya sebuah permainan,
Mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah impian,
Mereka yang memilikinya menyebutnya takdir.

Di kalangan remaja alias jiwa-jiwa muda, tema cinta ini lagi naik-naiknya. Kita merasakan jatuh cinta dan disakiti oleh cinta. Emang sih, kalo cinta itu selalu manis tuh gak seru. Bumbu-bumbu berantem tuh kadang diperlukan dalam sebuah hubungan. Itulah hebatnya cinta, lo pernah sakit hati, tapi lo pasti bakal menemukan cinta lagi, entah itu dari sosok yang sama atau yang berbeda. Nah, tema cinta inilah yang akhirnya membuat para musisi untuk berkreasi menciptakan lagu cinta yang menyayat-nyayat. Tapi ada juga musisi yang agak gerah dengan banyaknya lagu bertema cinta ini, kayak lirik lagu efek rumah kaca berikut:

Nada-nada yang minor
Lagu perselingkuhan
Atas nama pasar semuanya begitu klise,
Elegi patah hati
Ode pengusir rindu
Atas nama pasar semuanya begitu banal,
Oh.. Oh.. Lagu cinta melulu
kita memang benar-benar melayu
Suka yang sendu-sendu
Apa memang karena kuping melayu
Suka yang sendu-sendu
Lagu cinta melulu...

Begini, tema cinta itu memang harus ada di dalam hidup ini. Tapi gak semuanya harus bertema cinta ke pasangan atau tema dark love yang gimanaaaa gitu, yang buat kita ambil tisu terus ngapusin air mata (baca: nangis). Banyak juga yang ngangkat tema kritikan dan lingkungan kayak lagu-lagu Iwan Fals, Ebiet G Ade, Slank, dll. Paling gak setiap musisi tuh dalam satu album itu harus ada satu lagu yang bertemakan kritikan atau paling gak tentang lingkungan, satuuuu aja. Hal itu buat nyentil para pemimpin agar setidaknya "sedikit sadar" kesalahannya walaupun memang masih ada aja yang gak sadar-sadar atau nyentil pola hidup masyarakat yang gimanaaaaa gitu. Sekarang kita liat aja, malah lagu bertema kritikan justru banyak dari masyarakat atau musisi yang gak begitu terkenal yang kemudian diupload ke youtube kayak Bona yang judulnya andaiku Gayus Tambunan. Gue yakin para musisi kita semuanya bisa bikin lagu bertema kritikan sosial atau nasionalisme, hanya saja pasar cinta ini mengikat mereka terlalu kuat.

 Dan pasar cinta itu adalah kaum muda,
kaumnya pemuja cinta, termasuk gue juga.  

Permasalahan cinta di kalangan masyarakat juga makin hari makin kompleks dan gak ada matinya. Waktu pertama jatuh cinta, orang pada nyanyi lagu sm*sh, "mengapa hatiku cenat-cenut kepada kamu", pas lagi indah-indahnya, nyanyi lagu ungu, "kuingin s'lamanya mencintai dirimu, sampai saat ku akan menutup mata dan hidupku", terus waktu disakitin, cewek-cewek pada nyanyi lagu 7 icon, "gak gak gak kuat, gak gak gak kuat, aku gak kuat dengan playboy playboy", itulah manis asam asin cinta. Gak ada yang salah dengan lagu bertema cinta, tapi seharusnya jangan tema cinta ke pasangan aja yang terlalu dijejelin ke masyarakat. Tapi tema cinta yang global kayak cinta kepada orang tua, negara, lingkungan dan agama juga harus diperhatikan. Yaaa, untuk sekarang kita nikmatin aja deh mayoritas lagu-lagu Indonesia yang temanya cinta melulu kayak lagunya efek rumah kaca itu.

Home - About - Order - Testimonial
Copyright © 2010 Tentang FaceBook All Rights Reserved.